Rabu, 25 September 2019

Bersantai di Pantai Tanjung Jumlai, Seperti Serasa Milik Pribadi!

 Harian Kenari -  Penajem Paser Utara punya garis pantai yang panjang. Ada beberapa lokasi pantai cantik di semenanjung pesisir pantai untuk mengambil photo dengan background dan sekelilingnya yang indah. Salah satunya yaitu Pantai Tanjung Jumlai, yang bagaikan Pantai Pribadi.

Ibu Kota Baru Indonesia ini sudah resmi akan dipindahkan dari Jakarta menuju ke Kalimantan Timur, tepatnya di sebagian Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara. Walaupun pindah, rupanya Penajam Paser Utara ini juga punya kemiripan dengan Ibu Kota sebelumnya yaitu Jakarta.

Sama-sama berada di pesisir, Penajam Paser Utara ternyata juga punya banyak pantai yang untuk dikunjungi Traveler. Salah satunya yaitu Pantai Tanjung Jumlai yang dikunjungi Tim Jelajah Ibu Kota Baru pada pekan lalu.

Mampir ke pantai ini, sedikit banyak bisa mengingatkan saya dengan kawasan Anyer. Garis pantainya yang sangat panjang, seperti tidak ada batas/putusannya. Saya perkirakan kira kira panjangnya lebih dari garis Pantai Nipah-nipah, mungkin saja bisa sampai mencapai 1km lebih.




Berbeda pula dengan Pantai Nipah-nipah yang lebih kekinian. Di Pantai Tanjung Jumlai, suasananya terasa lebih tenang dan cocok sekali untuk melepaskan penat bersama keluarga. Ada banyak juga gazebo-gazebo di sepanjang pantai yang biasa juga dipakai untuk duduk-duduk santai dan bercanda ria bersama teman, sahabat, pacar ataupun keluarga.

Sepanjang pantai juga ada banyak pepohonan sehingga suasananya jadi lebih asri, damai, sejuk dan ternyata banyak juga angin sepoi-sepoinya loh.  Duduk-duduk di sini gak terasa sudah 15 menit juga dan matapun langsung terasa sangat mengantuk. Duh, jadi gak mau pulang deh! 

Untuk menghilangkan rasa ngantuk, saya pun segera memesan es kelapa muda di salah satu warung yang di sekitaran pantai ini. Di sepanjang pantai ini juga memang banyak sekali berdiri warung-warung makan milik warga sekitar. Jadi jangan pernah takut kelaparan kalau berkunjung ke Pantai Tanjung Jumlai ini.

Kalau ngomongin masalah harga sih masih cukup terjangkau. Buktinya nih untuk membeli satu buah kelapa muda saja, traveler cukup hanya mengeluarkan Rp 10.000 saja tidak kurang dan tidak lebih. Harga yang pas banget untuk seteguk kesegaran di sore hari yang indah dan tenang ini.

Menurut salah satu warga, Pantai Tanjung Jumlai ini ramai kalau ada hari libur, akhir pekan ataupun libur sekolah. Karena kalau di hari-hari biasa seperti saya saat berkunjung, suasana di pantai ini cenderung sepi dan sunyi karena tidak ramai pengunjung, bahkan hampir tidak ada.




Tapi justru suasana seperti itulah yang slama ini saya cari, pas gitu untuk relax ataupun berdamai dengan alam. Pantai Tanjung Jumlai sore itu juga rasanya seperti milik saya sendiri. Mau melamun-melamun  atau jalan-jalan kesana kemaari sambil mainin air di sepanjang pesisir pantai sampai basah pun bebas, lah wong cuma saya saja yang main / berkunjung ke pantai Tanjung Jumlai sore itu.

Mumpung Ibu Kotanya belum pindah ke daerah ini. Saat Ibu Kota sudah benar-benar pindah, sudah terbayang dipikiran saya betapa ramainya nanti daerah wisata di Penajam Paser Utara ini, khususnya Pantai Tanjung Jumlai.


Sungguh indahnya pantai ini, bisa puas menikmati alam semesta ini dengan penuh syukur!!! 

Mahasiswa Sampai Mengalami Pendarahan Otak Pascademo Di DPR, Al-Azhar pun Membentuk Tim Investigasi



 Harian Kenari - Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Prof Saifuddin mengatakan bahwa pihaknya akan segera membentuk tim investigasi. Tim ini dibentuk untuk menyelidiki kasus penganiayaan Mahasiswanya yang sekarang ini sedang mengalami kritis akibat dari aksi demonstrasi yang berakhir ricuh kemarin di Jakarta.


" Sekarang ini kami sedang rapat dan dalam waktu dekat ini akan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus tersebut," kata Asep di Jakarta, seperti dilansir Antara , Rabu (25/9/2019).

Asep menambahkan bahwa di pihaknya juga sedang mempersiapkan bantuan apa saja yang nantinya akan diberikan kepada mahasiswa tersebut. Adapun mahasiswa yang sedang mengalami kritis itu adalah yang bernama Faisal Amir (21), mahasiswa Fakultas Hukum.

Faisal mengalami luka yang serius saat melakukan aksi demonstrasi yang berlangsung pada Selasa (24/9) sore itu. Faisal sekarang di rawat di RS Pelni, Petamburan, Jakarta.

Faisal yang sedang mengalami pendarahan di otak dan retak tulang di bagian kepala dan Faisal pun juga mengalami patah di bahu kanan serta memar di bagian dada, tangan, dan lengan kanan.

Sejumlah mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta, ikut serta dalam aksi unjuk rasa / demonstrasi yang berada di depan gedung DPR, Jakarta, menuntut agar agenda reformasi di selesaikan / dituntaskan dan menunda pengesahan sejumlah RUU bermasalah. Demo pun berakhir ricuh dan terjadi bentrokan antara polisi dan mahasiswa.



 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes