Senin, 30 September 2019

Tanggapan Prilly Latuconsina Mengenai Kabar Putus dengan Maxime Bouttier



Viral- Kembali dikabarkan artis cantik dan imut ini Prilly Latuconsina putus dengan sang kekasih, Maxime Bouttier. Munculnya gosip tersebut karena pria keturunan Prancis itu absen menemani Prilly menjalani promo film terbarunya, Danur 3.

Kabar tersebut di tanggapi dengan reaksi mengejutkan yang ditunjukkan Prilly Latuconsina. Tak membantah, bintang Danur 3 ini meminta kepada publik agar mendoakan kelancaran kariernya dan Maxime.

"Bener gak yaah (putus) ? Kami jalani sebagai........... wah ada deh," kata prilly seperti yang dikutip dari channel YouTube StarPro Indonesia, pada 30 September 2019. Dia menambahkan, "Doakan saja ya yang terbaik untuk kami".

 

Keterangan selanjutnya adalah Prilly mengaku kalau terakhir bertemu Maaxime saat syuting film Danur 3 usai. Tapi dia tidak mau mambahas kenapa mereka tidak bertemu dalam waktu yang lumayan lama.

"Kami telah memutuskan untuk liburan bersama, karena kami sama sama sedang stres sama kerjaan masing-masing. (Bertanya) soal Danur 3 saja ya. Nanti malah fokusnya ke hubungan saya lagi,' ucapnya.

Walaupun tidak bertemu Maxime dalam waktu yang cukup lama, Prilly menegaskan kalau dia dan Maxime nasih sering saling mendukung karier satu sama lain. "Saling support kok, hubungan kami juga baik saja," lanjut Prilly.

Prilly Latuconsina dan Maxime Bouttier yang dikabarkan putus itu malah semakin diperkuat di media sosial. Maklum, semenjak menjalin hubungan pada Desember 2017 lalu keduanya dikenal romantis.

Terakhir kali Prilly dan Maxime mengunggah kebersamaan mereka adalah pada tanggal 18 Juli 2019. Waktu itu Prilly seperti tampak sedang mencicipi makanan sementara Maxime itu hanya tersenyum disampingnya.

Kabar putus ini memang bukan pertama kali berembus. Pada perayaan Idul Fitri Juni lalu, Prilly juga sempat mengklarifikasi kabar itu kepada awak media. “Sudah biasa dikabarkan putus. Bagi kami, pacaran itu dibawa senang saja. Untuk apa dibikin sedih dan ribet?



Seorang Aparat Telah Menganiaya Satu Orang Saat Kerusuhan Terjadi di Sekitar Senayan



Harian Kenari-  Beberapa orang terluka saat terjadinya kerusuhan aksi unjuk rasa mahasiswa dan pelajar di sekitar Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta , Minggu lalu.

Data Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan ( Kontras), sebanyak 87 orang yang telah menjadi korban kekerasan.

Salah satunya yang dialami oleh mahasiswa Universitas Bung Karno, Jakarta yang berinisial AD.

AD  terpaksa harus dirawat di Rumah Sakit Jakarta karena mengalami kekerasan saat aksi unjuk rasa pada hari Selasa (24/9/2019) lalu.

Kakak AD yang bernama Novica Sari ini menjelaskan bahwa kepala adiknya harus dijahit karena terluka. Bukan hanya itu, ternyata terdapat pula luka yang lainnya seperti memar yang ada di sekujur tubuhnya.

"Kata dokter juga AD seperti dipukul benda tumpul dibagian kepalanya. Ada juga bekas injekkan pasir dan pukulan rotan," seru Novica ( Senin 30/9/2019).

Walau keadaannya semakin membaik, AD terkadang masih merintih kesakitan.

Novica pun bercerita, melalui pengakuan adiknya, waktu itu AD ke Gedung DPR hanya untuk melihat suasana aksi sepulang kuliah pada pukul 17.00 WIB.

"Adik saya ini kepo sekali, emangnya dia fikir udah selesai demonya makanya dia mau lihat kesana! Dia memakirkan motornya di JCC ( Jakarta Convention Centre ) setelah itu dia menyimpan almamaternya di dalam tas," ujar Novica.

Setelah memarkirkan di JCC, AD itu berjalan kearah Slipi,Jakarta Barat. Namun saat sudah tiba di Slipi, gas air mata sudah ditembak oleh polisi.


Kemudia AD melihat ada salah satu kabel yang korsleting dan mengeluarkan api. Ia jadi khawatir terjadi sesuatu sampai ia melaporkan hal itu ke polisi yang ada didekatnya.

"Dia bilang ke polisi itu kalau ada korsleting. Eh malah dia yang ditarik oleh aparat itu," tambahnya.

Novica juga bilang kalau adiknya dipukuli oleh aparat itu dari belakang lalu AD ditarik ke arah toko-toko yang ada di Slipi.

Polisi juga ikut memeriksa tas AD yang isinya almamater dan buku-buku pelajaran.

"Tetapi polisi itu tetap tidak percaya sama penjelasan adik saya, dia malah disuruh buka baju terus dia dipukulin pake rotan," ucapnya.

Selain itu, kepala adiknya sempat diinjak dan dipukul dengan menggunakan tongkat yang biasa dibawa aparat.

AD saat itu terjatuh lemas dan pingsan. Sesudah itu, AD dibawa ke rumah sakit Jakarta oleh teman kampusnya.

"Saya terkejut banget saat di telpon sama temennya adik saya mengenai keadaannya. Apalagi Ibu saya syok banget saat melihat adik saya udah lemas," kata Novica.

Ia mengatakan bahwa kasus ini akan dilaporkan mengenai kejadian yang menimpa adik saya ini ke Mabes Polri dan ke Komnas HAM.

Aksi demonstrasi di Kompleks Parlemen Senayan sudah berlangsung sejak hari Senin sampai hari Rabu lalu.

Mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa pada hari Senin-Selasa, sementara para pelajar berdemo pada hari Rabu.




Beberapa Pelajar dan Anak Punk pun Mengikuti Demo di Depan DPRD Salatiga



Harian Kenari. Salatiga-  Aliansi Salatiga kembali bergerak untuk menggelar aksi unjuk rasa di gedung DPRD Kota Salatiga, Senin (30/9/2019).

Yang terdiri dari aksi gabungan mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), STIE AMA dan IAIN Salatiga, ini juga banyak pengikutnya terdiri dari puluhan anak punk.

Salah satu anggota dari anak punk yang ikut  berorasi, Yuka menyoroti tindakan represif aparat dan pasal pemindanaan gelandangan.


"Negara yang terlalu ikut campur tangan dalam urusan pribadi rakyatnya. Sementara, hal yang menguras kekayan negara malah diserahkan pada korporasi hingga kapitalisme menggurita," katanya.

 Menurutnya, di dalam era pemerintahan, sekarang ini Pasal 33 UUD 1945 yang seharusnya melindungi dan menyejahterakan rakyat ini malah dimanfaatkan oleh segelintir pemodal. Akibatnya, ketimpangan ekonomi menjadikan kesenjangan sosial semakin dalam.

"Sementara, kalau masyarakat menyuarakan aspirasinya, intimidasi dan kekerasan ini membayangi sehingga mereka jadi korban," tegasnya.

Selain itu, Salah satu seorang pelajar SMK asal salatiga ini juga ikut dalam aksi tersebut.

"Saya mau belajar untuk berdemokrasi secara langsung. Apalagi kegiatan ini sesuai dengan aspirasi saya," ucap Kristian Prabowo.

Dia juga mengaku libur sekolah ini dimanfaatkannya untuk ikut aksi mahasiswa.

Kristian mengatakan, sekarang adalah momentum yang tepat untuk menyuarakan aspirasi rakyat.

"Bukankah saat ini mau ada pelantikan DPR dan presiden? Semoga aspirasi masyarakat didengarkan," harapnya.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes