Diduga Seorang Anak Balita Dianiaya Pacar Ibu, Cucunya Meninggal Jelang Hari Ulang Tahun Cucunya, Tak Menyangka

News Harian Kenari-  Situasi pilu menyelimutinya tempat tinggal Yamti (55), masyarakat Dusun Kenongo, Lemahireng, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Minggu (13/10/2019) malam. 

Terpasang satu bendera kuning komplet dengan tratak serta tumpukan bangku dan taburan bunga mawar merah-putih di halaman rumah.

Yamti yang disebut pemilik rumah menjelaskan, cucunya berinisial V (3) barusan wafat.

Tempo hari malam adalah acara tahlilan untuk mendoakan V.

Dijelaskannya, cucunya itu akan berulang-ulang tahun ke-3 pada tanggal 16 Oktober 2019 akan datang.

"Saya tidak menduga V akan wafat dengan semacam ini.

Walau sebenarnya dua hari V ulang tahun. Saya telah dipesan untuk memberi kue harga Rp 100 beberapa ribu untuk rayakan kecil-kecilan bersama dengan beberapa anak lain," katanya selesai tahlilan.

Lalu dia menerangkan, cucunya itu wafat dengan tidak lumrah.

Yamti mengutarakan hal itu bermula dari anaknya, Dewi Susanti (25), yang disebut ibu kandung V.

Dewi yang didapati sudah jalani proses perceraian dengan suaminya itu menitipkan V pada Tofa Soleh Saputra (29), yang didapati adalah pacar Dewi.

Sepanjang diberikan itu, ucapnya, V diurus oleh Tofa sepanjang Dewi kerja.

"V awalnya diberikan ke rumah pacarnya di Ambarawa, telah satu bulanan.

V diurus Tofa sepanjang Dewi kerja di pabrik," katanya.

Yamti menyebutkan, sepanjang itu dia tidak berjumpa dengan cucunya.

Sampai pada Kamis (10/10/2019) malam, Dewi menyampaikan kabar lewat sambungan telephone jika V sudah dibawa ke rumah sakit.

Dia juga lalu akui terkejut lihat keadaan V.

"Tiga hari waktu lalu, Kamis malam, (10/10/2019) jam 03.00 WIB, anak saya menangis menyampaikan kabar V masuk rumah sakit. Saya terkejut sebab tahunya sehat-sehat saja," tutur ia.

Waktu Yamti lihat, Yamti akui V telah dalam keadaan berbaring di ruangan ICU RSUD Ambarawa dengan beberapa alat berat.

Dia menyebutkan, hal tidak lumrah kelihatan dari pernyataan Dewi yang menyebutkan V jatuh dari kamar Mandi.

Dia menyebutkan keadaan itu meresahkan karena ada bekas-bekas cedera memar di sejumlah sisi anggota tubuh V, terhitung dibagian kepala.

"Kamis saya kesana itu keadaan V tidak sadar. Badannya mblonyor (bonyok). Paling kronis di dua lenggannya serta kepala sisi belakang abuh," sambungnya.

Menurut Yamti, V sudah dianiaya Tofa.

Sampai sekarang, masalah sudah diatasi Polsek Ambarawa.

"Tempo hari kata pacarnya, ongkos rumah sakit akan dilunasi. Tetapi buat kami hukum tetap berjalan," sambungnya.

Luka penuh Kejanggalan

Awalnya dikabarkan Seseorang anak berinisial DAS (3) wafat di RSUD Ambarawa sesudah memperoleh perawatan medis dengan intens di ICU RSUD Ambarawa, Sabtu (12/10/2019) tempo hari.

Petugas merasakan beberapa cedera memar di tangan, perut serta punggung.

Karena momen itu ayah korban Subrata alias Anton (26) masyarakat Dusun Coblong RT 04/RW 02 Desa Pakopen, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang menyangka anaknya jadi korban kekerasan.

Kasubbag Humas Polres Semarang Iptu Budi Supraptono waktu di konfirmasi menjelaskan ayah korban sebelumnya memberikan laporan insiden itu ke Polsek Ambarawa atas kematian anak kandungnya yang dipandang tidak lumrah.

"Atas basic itu, Anton melapor ke polisi serta masalah ini masih juga dalam penyidikan Polsek Ambarawa pada 11 Oktober 2019 kira-kira jam 19.00 WIB," terangnya, Minggu (13/10/2019)

Menurut Iptu Budi masalah sangkaan kekerasan sampai menyebabkan korban wafat ini bermula saat pelapor mendapatkan berita anak kandungnya sakit serta dirawat di RSUD Ambarawa pada pada 11 Oktober 2019 kira-kira jam 18.00 WIB.

Seterusnya katanya, pelapor hadir ke rumah sakit serta merasakan anaknya ada di ICU dalam keadaan tidak sadar serta alami cedera pada tangan, perut serta punggung.

"Lihat keadaan anaknya semacam itu, pelapor lalu memberikan laporan hal tersebut ke Polsek Ambarawa.

Pelapor berprasangka buruk anak kandungnya yang sampai kini tinggal bersama dengan ibunya Dewi Susanti (25) yang tidak tinggal satu rumah dengan dianya sudah alami kekerasan," tuturnya

Dia memberikan tambahan di antara pelapor dengan istrinya saat ini dalam proses cerai serta mereka tidak tinggal satu rumah.

Sesaat masalah ini masih juga dalam proses penyidikan kepolisian.

Selain itu, info yang dikumpulkan di hari ini Minggu (13/10/2019) polisi lakukan autopsi jenazah korban DAS (3) di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang.

Sesudah diautopsi gagasan jenazah dibawa ke rumah duka di Dusun Kenongo RT 02/RW 05, Desa Lemah Ireng, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang untuk disemayamkan dalam tempat pemakaman umum ditempat (idy/ris)

Posted in: Berita